Sampang,berita infrastruktur.com-
Sejumlah Warga nelayan skala kecil asal Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa-timur.Senin, 28/11/2022.
Menyampaikan keluhan terkait pekerjaan proyek pengeboran minyak di Selat Madura atau di sekitar areal tangkap nelayan yang berdampak menurunnya penghasilan mereka.
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Yang Kesehari-harinya mencari nafkah di perairan Selat Madura, dan juga tepat di Timurnya Pulau Mandangin, banyak warga mengeluhkan proyek pengeboran minyak oleh Husky-CNOOC Madura Limited (abbreviated as “HCML”) is one of the Production Sharing Contracts (PSC) of Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) di pertanyakan Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Minggu, 27/11/2022.
Nelayan Gulbung mengatakan, Akibat pengerjaan proyek tersebut perekonomian kalangan nelayan skala kecil terganggu, penghasilan mereka jauh berkurang, karena areal tempat mereka untuk mendapatkan kepiting maupun ikan dengan menggunakan alat tangkap ambai pancang, ambai apung dan bubu serta alat tangkap lainnya tersebut berdampak oleh pekerjaan proyek pengeboran minyak.
Selain itu, mengakibatkan proses penangkap kepiting serta berbagai jenis ikan tidak berjalan lancar.ungkapnya kepada Wartawan berita infrastruktur.com.
"Proyek pengeboran minyak yang dilakukan Husky-CNOOC Madura Limited (abbreviated as “HCML”) sudah berlangsung , namun hingga saat ini belum ada bantuan untuk nelayan, kegiatan mereka sangat mengganggu pendapatan nelayan, sebelum ada proyek ini, kami nelayan bisa berpenghasilan seratus hingga dua ratus ribu, tetapi sekarang jauh berkurang," ujarnya.
Menurut kalangan nelayan skala kecil yang mencari nafkah dari pagi hingga malam hari di sekitar Selat Madura yang saat ini dimanfaatkan sebagai lokasi pengeboran minyak, pihak pekerja atau Husky, hendaknya membantu para nelayan yang terdampak langsung atas kegiatan proyek tersebut.
Sementara itu, kalau memang di perhatikan nasib nelayan di pesisir."(mam).
0 Komentar