Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Masih Berstatus Level 2 PPKM, Pelaku Usaha Wisata di Tulungagung Berharap Ada Kelonggaran Wisata Dibuka




TULUNGAGUNG, beritainfrastruktur.com - Pelaku usaha wisata di Kabupaten Tulungagung mengeluhkan karena belum ada kebijakan yang berpihak ke mereka untuk membuka tempat wisata karena hingga saat ini status Kabupaten Tulungagung masih di Level 2 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kini setelah vaksinasi lansia telah mencapai 52 persen, mereka berharap destinasi wisata segera dibuka. Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (STPPC) Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiono, mengakui dari indikator Tulungagung layak masuk ke Level 2 PPKM. Namun sampai saat ini belum ada kabar evaluasi dari pemerintah pusat.

“Penurunan level PPKM ini dilakukan saat evaluasi tingkat nasional. Kemungkinan baru dilaksanakan 2 Desember nanti,” terang Mamad, panggilan akrabnya, Senin (29/11/2021).
Mamad menambahkan, meski nantinya turun ke level 2 destinasi wisata belum tentu akan dibuka.

Sebab kebijakan pembukaan destinasi wisata ini mengacu kepada kebijakan pemerintah pusat. Kecuali wilayah yang ada di Level 1, maka destinasi wisata otomatis langsung boleh buka.

“Jadi meski nanti sudah turun ke Level 2, belum tentu destinasi wisata kita boleh buka. Kita menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” ucap Mamad.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Besole, Kecamatan Besuki, Sumaryanto mengaku kebijakan selama ini sangat menekan pelaku usaha wisata. Sebab seluruh destinasi wisata hampir satu tahun lebih tidak bisa buka dan menjual paket wisatanya. Karena itu pihaknya berharap Tulungagung segera turun ke level dua dan destinasi wisata segera bisa dibuka.

“Kami dulu sempat buka sebentar saat situasi Covid-19 sudah landai. Tapi kemudian tutup lagi saat awal gelombang dua, sampai sekarang belum buka,” tutur Sumaryanto.

Lanjutnya, saat ini kesadaran masyarakat untuk mengakses vaksin Covid-19 sudah tinggi. Karena itu penurunan level PPKM seharusnya diikuti dengan pembukaan destinasi wisata. Ia mengungkapkan, sebelum pandemi rangkaian Pantai Popoh dan Pantai Sidem jika dirata-rata dikunjungi 1000 wisatawan per hari. Namun kini hanya sekitar 100 orang per hari.

Pokdarwis Desa Besole masih diuntungkan karena pintu masuk Pantai Popoh dan Sidem jadi satu dengan akses ke permukiman warga. Meskipun destinasi wisata ditutup, namun akses ke lokasi wisata tetap bisa dilewati wisatawan.

Sumaryanto mengaku telah mendengar kabar rencana penerapan kebijakan Level 3 PPKM saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seluruh destinasi wisata wajib kembali tutup seperti saat Level 3. Karena itu pihaknya berharap ada pelonggaran kebijakan, sebelum nantinya ditutup total saat Nataru.

Wakil Ketua STPPC Kabupaten Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari provinsi. Sebab kebijakan pembatasan selama Nataru akan dirapatkan pada 7 Desember 2021 mendatang. Termasuk kebijakan menyangkut pembatasan di tempat pariwisata.

Secara teknis nantinya setiap desa akan menghidupkan kembali PPKM Mikro. Setiap pendatang akan menjalani asesmen untuk memastikan kondisi kesehatannya. (Tim Kdr)

Posting Komentar

0 Komentar